MENYADARI bahwa pendidikan adalah pilar penting dalam membangun bangsa yang maju dan berdaya saing tinggi menuju Indonesia Emas 2045, LearningRoom dari PT 8 Elements mengundang stakeholder pemerintah terkait, sektor swasta, serta komunitas penggiat sosial untuk menggaungkan kampanye CSR pendidikan yang berdampak dan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui gelaran acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Changemakers Hub for Leaders - Sustainable CSR Initiatives: How Education Can Drive Transformative Change!", di Uptown Serviced Office "Event Space", Kuningan, Jakarta, hari Selasa (03/12/2024), LearningRoom ingin menegaskan urgensi kolaborasi lintas sektor untuk menemukan program CSR unggulan yang mendukung pemerataan pendidikan berkualitas dan mengidentifikasi langkah nyata guna memaksimalkan potensi sinergi tiga sektor.
Turut hadir sebagai pembicara di acara FGD tersebut antara lain; Dr. Sanjoyo, MEc, selaku Manajer Pilar Pembangunan Sosial, Sekretariat Nasional SDGs, dari Kementerian PPN/Bappenas; Billy Mambrasar (Pendiri KBF Indonesia & Mantan Staf Khusus Presiden Indonesia pada periode 2019-2024); Noriko Adhyanti (Partnership Manager at Campaign); Ade Shinta Dewi (Partnership Specialist and Donor Account Representative Manager of Human Initiative); dan Avinda Akil, selaku Head of Business Operations at LearningRoom, serta puluhan peserta lainnya yang datang dari berbagai sektor penggerak CSR di Indonesia.
"Dari beberapa kunjungan kami ke daerah-daerah untuk memperkenalkan LearningRoom, kami semakin aware bahwa ketimpangan dalam pendidikan itu nyata, dan menjadi masalah utama di Indonesia. Mayoritas anak di daerah marginal dan pedesaan masih minim akses terhadap pendidikan berkualitas," ungkap Avinda Akil, selaku Head of Business Operations at LearningRoom, terkait latar belakang pelaksanaan FGD kali ini. "Tugas kita bersama untuk menciptakan perubahan nyata dalam dunia pendidikan."
Pendidikan selalu menjadi kunci masa depan yang lebih baik bagi negara mana pun. Seiring dengan visi untuk Indonesia Emas 2045, peran kampanye CSR di bidang pendidikan menjadi semakin penting. Bagaimana peran dan kontribusi dari masing-masing sektor dalam mewujudkan masa depan cerah bagi generasi mendatang?
Dalam paparannya, Dr. Sanjoyo mengungkapkan beberapa data, statistik serta perkembangan pencapaian SDGs di tingkat lokal, maupun global. Dari 233 indikator, baru sekitar 62.7% yang terwujud dan menunjukkan kemajuan signifikan.
Di bidang pendidikan, Indonesia sedikit tertinggal dibandingkan beberapa negara tetangga dan Asia untuk tingkat penyelesaian pendidikan pada tiap jenjangnya. Meski mengalami tren kenaikan di tiga tahun terakhir, namun diperlukan transformasi untuk mengoptimalkan kualitas hasil belajar di semua jenjang.
Menurutnya, selama ini pemerintah telah memberikan dukungan berupa regulasi dan kebijakan yang mendorong keterlibatan sektor swasta dalam CSR pendidikan. Termasuk pemutakhiran Perpres No.59 Tahun 2017, tentang Peran Sektor Swasta dalam Pencapaian SDGs, dengan Perpres No.111 Tahun 2020, yang menambahkan pasal pendanaan inovatif selain APBN, APBD, atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
"Peran CSR dalam pembangunan berkelanjutan sangat penting, terutama dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. CSR yang selaras dengan SDGs berkontribusi dalam mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan keberlanjutan lingkungan," papar Dr. Sanjoyo. "Selain itu, pemberdayaan komunitas melalui program CSR dapat mengurangi kesenjangan sosial, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan."
Baik itu sektor swasta, pemerintah, dan komunitas penggiat CSR, masing-masing memiliki peran strategis untuk memastikan pendidikan berkelanjutan.
Dalam sektor swasta, banyak perusahaan yang telah terlibat dalam program CSR pendidikan. Mereka tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga berperan dalam pengembangan teknologi dan inovasi.
Namun, kemitraan tiga sektor tidak akan tercapai tanpa adanya para penggiat CSR. Mereka layaknya katalisator perubahan yang menyuarakan urgensi pendidikan berkualitas melalui program-program CSR.
Sebagai agen perubahan, para penggiat CSR ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mendukung pendidikan berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai inisiatif CSR yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan pendidikan, LearningRoom menghadirkan media pembelajaran bahasa Inggris siswa secara interaktif yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan berkualitas.
1. Teknologi untuk Semua: materi pembelajaran berbasis digital yang dapat diakses dari seluruh wilayah di Indonesia.
2. Pelatihan Guru: memberikan pendampingan bagi tenaga pengajar untuk menggunakan teknologi dalam proses belajar-mengajar.
3. Inklusivitas: dirancang untuk siswa dengan berbagai latar belakang, termasuk komunitas kurang terlayani.
LearningRoom mengusung misi memberdayakan pelajar dengan media untuk berkembang dalam dunia yang kian terhubung. Visinya juga selaras dengan aspirasi Indonesia Emas 2045, yakni membentuk generasi yang kompetitif secara global, tangguh, dan inovatif.
Tema "Indonesia Emas 2045" adalah benang merah yang menjadi pengikat dan kesamaan persepsi dari seluruh peserta yang hadir pada acara FGD. Para pembicara menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi pemimpin bangsa.
Dengan komitmen bersama, visi besar Indonesia Emas 2045 semakin mendekati kenyataan, di mana pendidikan menjadi kekuatan transformasi sosial dan ekonomi untuk mewujudkan masa depan cerah bagi generasi mendatang!