Anak adalah anugerah terindah dalam keluarga. Sebagai orang tua, tugas kita tidak hanya merawat dan membesarkan anak, namun juga mendidiknya dengan baik agar si kecil menjadi anak cerdas, berbudi luhur, memiliki akhlak baik dan bermanfaat bagi banyak orang.
Ada yang sudah merencanakan pendidikan untuk anak-anaknya secara jangka panjang. Mulai dari menabung, asuransi pendidikan, bahkan pinjaman dana pendidikan. Orang tua akan selalu siap melakukan apapun demi pendidikan anak-anaknya.
Selain pendidikan formal di sekolah, orang tua juga memiliki peran dalam mendidik anak di rumah. Hal ini jauh lebih optimal bila kita memulai pendidikan bagi si kecil sejak dini, apalagi saat usia emasnya.
Periode usia anak di bawah 5 tahun merupakan periode emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelititan terkait telah membuktikan bahwa 50 persen kecerdasan anak akan terbentuk 4 tahun pertama.
Oleh karena itu, saat usia anak di bawah 6 tahun, ada beberapa karakteristik anak yang harus kita kenali. Dengan mengetahuinya, kita bisa mencari stimulasi yang tepat supaya perkembangan otak si kecil menjadi maksimal.
Berikut ini adalah karakteristik anak-anak saat periode emasnya;
Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang hal-hal atau benda di sekitarnya. Apapun yang mereka pegang, melihat, dan mendengarnya akan menjadi informasi yang diserap otak anak.
Anak juga suka berjalan kemana saja dan mengutak-atik apapun yang berada di hadapannya. Semuanya merupakan proses belajar bagi si kecil. Kita harus lebih memperhatikan benda-benda di rumah yang tidak membahayakan bila dimainkan oleh anak.
Setiap anak di usia emasnya akan melihat sesuatu dari sudut pandangnya saja. Kadang mereka tidak mempedulikan apa yang orang tua atau anggota keluarga lain katakan, jika sudah terfokus pada suatu benda.
Intinya, selama keinginannya terpenuhi, mereka akan baik-baik saja. Namun, bila kita menghalangi atau melarangnya, maka si kecil mungkin akan mengamuk atau menangis deras.
Di periode emas ini juga, tingkat imajinasi anak berkembang luar biasa. Anak-anak akan menjadikan apapun yang dipegangnya sebagai mainan miliknya.
Dalam kaitannya untuk melatih daya imajinasi anak, kita bisa merangsangnya lewat aktivitas bercerita akan dongeng rakyat, bermain perang, atau aktivitas lain yang picu kreativitas anak.
Anak kecil tergolong makhluk sosial yang secara mudahnya akrab atau merasa dekat dengan seseorang walaupun baru mereka temui. Terlebih jika kita membiasakan untuk sering mengajak anak ke acara-acara dan bertemu banyak orang.
Setiap anak itu dibekali oleh bakat, gaya belajar, dan minat yang berbeda sebagai keunikan pribadi mereka. Dimana keunikannya ini berasal dari genetik, serta pengaruh lingkungan.
Orang tua akan berperan sangat besar dalam pendidikan seorang anak. Hal ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan harus disesuaikan berdasarkan usia mereka. Mari kita jabarkan beberapa tips mendidik anak di usia emas.
Perlu diketahui bahwa periode emas anak akan berpengaruh serta menentukan perkembangan selanjutnya. Jika kita dapat memberikan rangsangan yang tepat maka seorang anak yang memiliki pribadi percaya diri, mandiri, dapat bersosialisasi dengan baik, bisa mengembangkan idenya, keingintahuannya besar, semangat untuk mempelajari hal baru dan cepat beradaptasi.
Rangsangan yang diberikan orang tua akan lebih cepat ditanggapi oleh anak di masa emasnya dengan cara bermain. Bermain menjadi kegiatan menyenangkan dan disukai oleh anak-anak. Ketika bermain suasana hati si kecil akan gembira, kondisi otaknya akan tenang sehingga bisa dengan lebih baik menyerap banyak hal.
Sangat penting untuk menerapkan tips mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Hindari mengarahkan si kecil dengan kata-kata yang kasar. Apabila dibentak bahkan hingga melakukan kekerasan akan membuat si kecil ketakutan. Hal ini juga secara jangka panjang akan berdampak buruk untuk perkembangan otak dan psikologisnya.
Anak yang mulai belajar bicara adalah masa-masa menggemaskan. Si kecil akan dapat bersosialisasi dengan orangtuanya, teman-teman sebayanya ataupun lingkungannya. Dengan kemampuannya tersebut, anak mungkin akan menceritakan segala hal ke kita. Saat itulah, kita harus dapat menjadi pendengar yang baik untuk si kecil.
Pada usia emas, biasanya anak suka meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya. Oleh karena itu, kita harus beri teladan yang baik untuk anak. Hindari menunjukan sikap buruk kepada anak anda, misalkan berkata kasar, bertengkar dan lain sebagainya. Ingatan memori si kecil akan menyimpan keburukan tersebut bahkan hingga dewasa nanti.
Anak-anak akan bergantung kepada orangtuanya dalam segala hal. Tugas kita adalah memberikan rasa nyaman bagi si kecil. Selain itu, kita juga harus mampu menjadi teman untuk anak. Akhirnya anak akan merasa nyaman dan aman ketika bersama kita. Jika anak terbuka, anda akan mengetahui segala hal yang dipikirkannya, apa yang membuatnya bahagia atau murung, sehingga kita bisa dengan cepat serta tepat memberikan perhatian pada si kecil.
Namanya anak kecil pasti pernah melakukan hal-hal yang membuat orang tuanya kesal. Orang tua akan melarang anaknya agar tidak melakukan suatu hal dengan kata ‘jangan’. Ketika melarang anak, usahakan untuk mengganti kata ‘jangan’ dengan kalimat yang lebih lembut dan memberikan rasa nyaman pada si kecil. Misalkan, 'jangan berebut mainan' diganti dengan 'mainannya gantian dengan teman ya', dan lain sebagainya.
Menarik kan? Banyak informasi baru soal mendidik anak yang belum kita ketahui sebelumnya. Apakah ada tips lain untuk mendidik anak di usia emasnya yang belum kita cantumkan? Beri tanggapan di bawah artikel ini.
Cek artikel lainnya di situs resmi kami yang memuat info menarik dan tips parenting lainnya, serta berita seputar pendidikan anak yang mungkin berguna untuk kamu!