Setiap tahun pasti ada rangkaian inovasi, adaptasi, dan strategi baru. Pada tahun 2023, perubahan perilaku dan ekspektasi konsumen akan semakin terlihat dan kian mendorong bisnis eCommerce untuk memikirkan kembali strategi mereka.
Dengan generasi baru pembeli yang semakin memahami pasar setiap tahun, beberapa tren baru mencuat dan mendesak tim pemasaran dan penjualan. Social commerce, perdagangan seluler, era digital, dan keberlanjutan akan menjadi kata kunci untuk tahun 2023!
Agar tetap kompetitif dalam ritel online, kita harus memahami kebutuhan pelanggan dan tren eCommerce terbaru. Artikel ini akan menjelaskan sejumlah tren baru dalam eCommerce dan pengaruhnya terhadap aplikasi serta perangkat lunak lainnya.
Seiring dengan pertumbuhan pasar eCommerce, integrasi pengalaman digital dan fisik akan semakin intensif di tahun 2023. Artinya pelanggan mengantisipasi inovasi tidak hanya di toko online tetapi juga di toko tradisional. Namun, meski pembeli mengunjungi toko fisik, mereka sekarang jauh lebih nyaman berbelanja online.
Pelanggan mulai terbiasa dengan pengalaman belanja online yang nyaman, jadi berinvestasi dalam teknologi di eCommerce sangat menjanjikan. Mari kita lihat fitur dan tren yang telah mengubah industri untuk menentukan teknologi mana untuk diinvestasikan.
1. Social Commerce
Jejaring sosial telah lama menjadi lebih dari sekadar alat komunikasi. Mereka membuka peluang bisnis baru seperti memasarkan merek, dukungan pelanggan, dan mendorong klien untuk berbelanja.
Jadi, social commerce adalah menjual barang secara langsung di jejaring sosial. Opsi ritel online ini menawarkan pengalaman pembelian, mulai dari penemuan produk hingga pembayaran. Statista memperkirakan bahwa pendapatan perdagangan sosial akan mencapai $2,9 triliun tahun 2026. Ini lima kali lipat dibandingkan 2020.
TikTok juga merupakan platform penjualan yang layak. Namun, sebelum menggunakannya sebagai saluran penjualan sosial, nilailah dengan cermat apakah itu sesuai untuk audiens target Anda.
2. Berdagang via Livestream
Ingat saluran belanja TV? Perdagangan livestream persis seperti yang Anda pikirkan.
Ini adalah video yang dialirkan pada platform komersial di mana pembawa acara menunjukkan berbagai barang kepada pemirsa secara waktu nyata. Penonton dapat dengan mudah membeli produk langsung di situs belanja.
Pendekatan ritel online ini memungkinkan kita menyajikan item dalam semua dinamika dan membangkitkan minat klien dengan menciptakan urgensi dengan penawaran waktu terbatas atau produk dalam jumlah terbatas. Kita juga dapat menjawab pertanyaan audiens mengenai barang secara real time.
3. Beli dan Ambil / BOPIS
Beli online, ambil di toko (BOPIS), atau Beli-dan-Ambil adalah salah satu tren terkini dalam teknologi e-niaga. Perdagangan ini melibatkan pembelian atau pemesanan produk secara online dan mengambilnya di toko atau lokasi penjemputan.
Bagi pemilik perusahaan, Beli-dan-Ambil berarti lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk pengiriman dan lebih banyak orang yang mengunjungi toko fisik.
4. Beli Sekarang, Bayar Nanti (BNPL)
Beli sekarang, bayar nanti adalah salah satu tren teknologi eCommerce yang mulai mencuat. Ini memungkinkan pelanggan untuk membeli barang dengan cicilan tanpa bunga.
Layanan semacam itu menjadi sangat populer selama pandemi, karena orang membutuhkan sumber pendanaan alternatif dan fleksibilitas. Pelanggan lebih memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit saat berbelanja, sehingga BNPL menjadi pilihan yang ideal.
Beli sekarang, bayar nanti semakin populer; pada tahun 2025, mungkin dapat mencapai $680 miliar di seluruh dunia.
5. Belanja Lewat HP
Belanja lewat HP bukan hanya salah satu tren teknologi ritel; itu adalah realita yang ada sekarang. Setiap hari, makin banyak orang menggunakan HP, dan peran perangkat ini dalam eCommerce menjadi sangat signifikan. Itu karena banyak konsumen melakukan pembelian menggunakan ponsel mereka.
Meski pengguna terus berbelanja melalui komputer, smartphone pada akhirnya akan menjadi kritis dalam ritel online. Menurut Insider Intelligence, 69,9% penjualan ritel eCommerce akan dilakukan melalui HP pada tahun 2024, menghasilkan sekitar $4,5 triliun.
Jadi, jika bergerak di bidang retail online dan belum membuat aplikasi mobile untuk toko Anda, mulai pertimbangkan sekarang.
6. Personalisasi Berbasis AI
Personalisasi adalah aspek penting untuk meningkatkan profit bisnis. Lebih dari 49% konsumen cenderung mengulangi pembelian jika penjual memberi pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi. Kecerdasan buatan memungkinkan kita mempersonalisasi toko online sebagai salah satu tren teknologi e-commerce terbaru.
AI dapat meningkatkan rekomendasi produk, pencarian, segmentasi, dukungan pelanggan, dan banyak lagi. Ini akan secara signifikan meningkatkan keefektifan merek kita. Dengan analitik AI dan pembelajaran mesin, kita dapat mengelola pola perilaku pelanggan, menginterpretasikan data pengguna, dan dengan demikian membuat rekomendasi yang dipersonalisasi.
7. Konten dari Kecerdasan Buatan
Salah satu tren teknologi eCommerce paling menonjol untuk tahun 2023 yang wajib dicermati adalah pembuatan konten AI. Kita sudah tahu bahwa kecerdasan buatan membantu mempersonalisasi pengalaman berbelanja, tapi apa yang bisa kita lakukan dengan inovasi ini?
Ross Beyeler, COO dari Trellis Commerce, yakin bahwa kecerdasan buatan akan menjadi komponen yang akan menghadirkan otomatisasi serta penskalaan pada pembuatan konten dan pemasaran merek.
Jadi, tren eCommerce mana yang sesuai dengan profil perusahaan Anda? Atau pendekatan seperti apa yang harus dilakukan terhadap calon pelanggan? Segera optimalkan tahun ini!