Mendidik anak tidaklah mudah, apalagi bila mereka masih di usia dini seperti TK dan SD. Agar bisa tetap mengendalikan emosi kalian saat mengajarkan anak di rumah, simak tujuh cara mudah berikut ini.
Umumnya dikarenakan pertumbuhan otak dari anak-anak usia 3-10 tahun belum sempurna, mereka cenderung sulit untuk diajak berkomunikasi. Terlebih saat menerima hal baru atau apapun yang coba kita ajarkan kepada mereka.
Kadang orang tua menanggapi perilaku anak-anak mereka di periode emas pertumbuhan yang kerap sulit diatur dan aktif bereksplorasi dengan sedikit emosi. Hal ini tentu saja sangat mungkin menghambat laju perkembangan mental maupun perilaku anak di kemudian hari.
Coba hindari mendidik anak di usia dini dengan marah-marah, apalagi sampai melakukan kekerasan fisik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lise Elliot, ahli syaraf di Chicago Medical School, satu kali bentakan dapat merusak milyaran sel otak anak. Jangan sampai terjadi ya, parents!
Mendidik Anak dengan Kasih Sayang
Salah satu caranya dalam mendidik anak agar tetap disiplin tanpa orangtua meluapkan emosinya adalah membuat aturan untuk perilaku agresif, melakukan hal yang berbahaya, dan mencegahnya melakukan perilaku kurang sopan. Simak tips jitu mendidik anak selengkapnya berikut ini:
1. Bersikap Konsisten
Selalu konsisten dalam segala hal yang melibatkan anak. Jika anak melihat orang tua yang tidak konsisten maka si kecil pun bingung. Misalnya bila kita sudah membiasakan untuk anak bangun pagi, maka saat berlibur pun mereka dibiasakan bangun pagi. Dengan begitu, anak jadi memahami nilai-nilai kedisiplinan sampai dia besar nanti.
2. Kalimat Singkat dan Padat
Nilai-nilai tersebut bisa kita sampaikan secara singkat dan padat tanpa harus marah-marah. Daripada emosi, coba berikan nasehat yang menenangkan serta merangsang empati pada anak ketika dia melakukan kesalahan. Contoh kalimat arahannya bisa seperti ini, "Kakak yang lembut ya, dipukul itu sakit lho, kasihan adik."
3. Contohkan Hal Baik
Pada dasarnya, anak usia dini merupakan peniru yang handal. Mereka lebih cepat meniru apa yang orangtua lakukan, ketimbang memahami makna nasehat orang tuanya. Maka dari itu, cukup contohkan hidup serba bersih di rumah, anak pun akan mengikutinya. Dengan cara ini, si Kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang baik tanpa paksaan.
4. Perbaiki Mood Ibu dan Ayah
Jangan biarkan anak untuk merasakan mood negatif dari orangtuanya, karena hal ini bisa menular kepada dirinya. Jadi pastikan mood kalian selalu baik setiap menemani mereka belajar. Kemudian ajak bicara dengan menatap matanya, dan beri arahan menggunakan bahasa yang lugas namun mudah dimengerti.
5. Beri Waktu Istirahat
Jangan lupa untuk memberikan jeda dan waktu istirahat di sela-sela kegiatan belajar anak. Bila mereka terlalu lelah, pastinya juga tak akan bisa menerima hal-hal apa yang mereka pelajari. Kamu bisa juga mengajaknya ke tempat yang lebih tenang, kasih waktu sampai mereka tenang lalu beri pengertian kembali tentang hal yang dilakukannya.
6. Jadilah Sosok Penyayang
Keinginan terbesar dari anak sebenarnya hanya satu yakni selalu menerima kasih sayang dari orangtuanya setiap saat. Bukan uang, mainan mahal, ataupun baju bermerek. Jadilah sosok penyayang dengan berusaha sabar dan selalu ada untuk mereka. Kita juga bisa wujudkan rasa sayang secara langsung, dengan memeluknya, mengucapkan kata-kata "I love you", atau mengajaknya bermain.
7. Sering Beri Pujian
Jangan lupa untuk selalu memberi kata-kata pujian setiap kali anak kamu melakukan hal positif dan sesuatu secara benar. Meski hanya satu-dua kata, atau sekedar menepuk bahu dan memeluknya bisa bikin anak kamu kian merasa percaya diri bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal dengan baik.
Itu adalah 7 cara mudah bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak secara sabar dan tanpa emosi. Namun, bila di satu momen tanpa sadar kita sudah terlanjur membentak si Kecil, bagaimana cara kita untuk memperbaikinya?
Efek bentakan pastinya membuat anak terkejut dan melukai hatinya, bahkan kadang juga memunculkan rasa takut terhadap orangtuanya. Di sisi lain, kita sebenarnya tidak bermaksud melakukan hal tersebut. Berikut ini hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya.
- Tenangkan diri, lebih dahulu sebelum kembali berinteraksi dengan anak yang baru saja kena marah. Pastikan emosi kita sudah mereda atau hilang, coba tarik napas dalam lalu keluarkan perlahan.
- Minta maaf; kepada si Kecil. Tak perlu gengsi untuk minta maaf karena sikap baik ini bisa pula ditiru si anak di kemudian hari.
- Beri pengertian; saat suasana mulai membaik. Jelaskan tentang apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan. Kalau perlu, peluk mereka dan tatap langsung mata si anak saat berbicara dari hati ke hati.
Nah, apakah cara mendidik anak di rumah ini berguna untuk kalian? Keluarga selalu menjadi fondasi utama agar anak dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. Semangat ya!