Sama halnya sifat alami manusia yang seakan tidak pernah merasa puas, maka sebagai konsumen juga terus berusaha agar menemukan opsi lain yang mempermudah proses belanja virtual.
Hal ini ditangkap secara cepat oleh Emperia dan Perfitly, dua perusahaan pengembang platform virtual bergaya metaverse yang diyakini bakal membuat e-commerce lebih menarik berkat adanya ruang pamer atau etalase virtual 3D, berikut ruang ganti / fit room secara online yang akurat dan efesien.
Beli Barang Lewat Platform VR
Emperia yang sudah lebih awal bergerak di layanan belanja online untuk beberapa brand mulai menyadari keterlibatan teknologi realitas virtual (VR) yang memungkinkan pelanggan mencoba produk seperti lipstik dan pakaian.
Dengan platform VR yang dikembangkannya, Emperia melihat peningkatan rasio konversi sebesar +73%, waktu keterlibatan sebesar +92%, dan klik percobaan sebesar 75%. Pelanggan dari Emperia mencapai ROI sebesar 459% dan partisipasi mereka di ruang pamer virtual berlangsung minimal 14 menit.
Di lain pihak, Perfitly yang memiliki platform augmented reality/virtual reality (AR/VR) untuk e-commerce pakaian, menciptakan citra tubuh 3D menggunakan aplikasi seluler sehingga pembeli mendapatkan pandangan yang lebih akurat tentang bagaimana pakaian sesuai dengan citra tubuh avatar mereka.
Sasaran perusahaan untuk platform belanja virtual ini adalah untuk mencapai peningkatan konversi 20% yang menghasilkan penjualan setidaknya 50%. Sejauh ini benefit yang mereka terima telah jauh melampaui target tersebut.
"Perfitly mendorong pemanfaatan layanan belanja online gaya metaverse datang dengan kesadaran bahwa aset tradisional membebani industri ritel pakaian sekitar 30% dari pendapatan utama atas masalah pembeli ketika mencari pakaian yang pas," papar Raghav Sharma, penasihat dan co-founder dari Perfitly, dilansir dari E-Commerce Times.
Realita Belanja Online Masa Depan
Olga Dogadkina, CEO Emeria, menghabiskan sekitar tujuh tahun di dunia mode, baik itu ritel hingga grosir sampai pemilik. Apa yang ditemuinya secara konsisten dengan semua merek adalah seberapa banyak mereka berjuang dengan berbagai jenis pengalaman percobaan.
Toko fisik saat ini adalah semua tentang layanan pelanggan, penemuan produk, dan hanya benar-benar mencari tahu lebih banyak tentang merek. Tapi belanja online adalah halaman yang penuh dengan daftar.
"Pembeli melihat 15 halaman produk tersebut dan mereka tidak ingin melihat produk atau pakaian lain lagi. Jika kami buat belanja online lebih ramping dan ramah pengguna, bukankah lebih baik jika hanya duduk di rumah dan berbelanja secara santai?" gagasnya kepada E-Commerce Times.
Opsi dan platform alternatif dari Emeria berusaha untuk mengakalinya dan ini memungkinkan pembeli mempelajari lebih lanjut tentang produk dan merek secara visual. Ruang pamer virtual memberi pelanggan pemahaman terhadap merek dan kesan pengalaman yang biasanya mereka dapatkan di toko fisik.
Platform Emeria menciptakan lingkungan virtual yang dapat mencerminkan merek-merek milikny. Ini yang membawanya ke era metaverse dan bergerak menuju versi e-commerce yang paling digadang sebagai realita belanja online masa depan.
Tanpa Perlengkapan Khusus
Hebatnya lagi, dedua desain platform virtual dari Emeria dan Perfitly tidak mengharuskan pemakaian perlengkapan khusus atau tambahan bagi pedagang atau konsumen saat melakukan transaksi. Ruang pamer virtual dan ruang ganti 3D tidak memerlukan perangkat keras yang sama seperti game VR/AR.
Pelanggan berbelanja di dalam toko virtual dengan pengalaman yang terintegrasi langsung dalam tampilan visual situs web. Pembeli hanya membutuhkan akses seluler atau browser web standar.
Pengguna dapat menavigasi melalui toko virtual, klik semua produk berbeda, dan melihatnya dalam wujud 3D. Mereka cari konten yang diinginkan, melihat barang dagangan di ruang pamer virtual, lalu mencobanya, kemudian checkout langsung menggunakan proses pembayaran yang tersedia via situs web.
Peningkatan Keterlibatan Virtual
Pengalaman ritel online saat ini menjadi lebih disesuaikan dengan interaksi belanja virtual yang lebih baik dengan pelanggan. Sementara Emperia berkonsentrasi pada pengalaman showroom virtual, maka Perfitly menekankan pengalaman ruang pas virtual yang ditingkatkan.
Platform Perfitly digerakkan oleh AI untuk membuat interaksi bagi pelanggan mirip seperti pengalaman kamar pas yang sesungguhnya. Hasilnya adalah visualisasi yang lebih baik tentang bagaimana bahan merespons bentuk dan gerakan tubuh tertentu.
Prosesnya dimulai dengan pembelanja membuat avatar mereka untuk kamar pas. Mengunggah beberapa foto pribadi atau memasukkan pengukuran tertentu. Ini memungkinkan orang melihat bagaimana setiap pakaian akan pas dan terlihat di tubuhnya yang unik.
Pembuatan e-garment dari produk pakaian yang dipilih adalah "e-stitched" untuk membuat replika 3D yang 99% akurat dari setiap item pakaian fisik, menurut Perfitly. Pakaian virtual mencakup semua sifat kain seperti kepadatan, berat, kekakuan, peregangan, dan gesekan.
Melalui demo video milik Perfitly, terlihat avatar pelanggan mengenakan item pakaian pilihan. Animasi menampilkan hasil pengubahan elemen ukuran berdasarkan bahan kain. Misalnya, memodifikasi ukuran dada dalam tampilan menunjukkan kemeja tertarik di bagian kancing dan lingkar pinggang.
Pembeli mendapatkan pengalaman kamar pas di dalam toko pada ruang virtual Perfitly. Ini membuat pembeli percaya diri dan senang dengan pembelian online mereka. Nantinya, ini bisa berujung ke konversi belanja yang lebih tinggi, pengembalian lebih rendah, serta meningkatnya kepuasan, dan loyalitas merek.
Pengalaman toko virtual adalah semua tentang keterlibatan, menavigasi melalui ruang, dan menciptakan penemuan merek dan saluran konversi. Percobaan virtual memungkinkan orang benar-benar berinteraksi dengan produk. Platform berbeda memungkinkan keterlibatan dengan cara unik untuk membuat uji coba virtual. Setiap solusi tergantung pada jenis produk ritel yang terlibat.